Seminar Kecamatan di Takalar, Mahasiswa UINAM Angkat Isu Perempuan dan Kemajuan Desa

Seminar “Pemberdayaan Perempuan sebagai Pilar Keharmonisan Keluarga dan Kemajuan Desa Berbasis Moderasi Beragama” berlangsung di Aula Desa Moncongkomba, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Senin (25/8/2025). Foto: dok mahasiswa KKN UINAM

LAPORAN: DITA MEITASARI*

Takalar – Perempuan ditempatkan sebagai pilar penting dalam keluarga sekaligus motor penggerak pembangunan desa.

Pesan itu mengemuka dalam seminar kecamatan bertajuk “Pemberdayaan Perempuan sebagai Pilar Keharmonisan Keluarga dan Kemajuan Desa Berbasis Moderasi Beragama” yang digelar mahasiswa KKN Angkatan 77 UIN Alauddin Makassar (UINAM), Senin (25/8/2025).

Kegiatan yang digelar di Aula Desa Moncongkomba, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Takalar ini menghadirkan tiga narasumber: Camat Polongbangkeng Selatan Syarief H., S.E., M.A.P., perwakilan Kementerian Agama H. Muhammad Afrizal, S.HI., serta akademisi UIN Alauddin Makassar Dr. Nur Syamsiah Yunus, M.Pd.I.

Perempuan sebagai Tiang Negara

Dalam pemaparannya, Camat Syarief menekankan peran vital perempuan dalam pembangunan desa, di antaranya terdepan dalam program PKK dan pengembangan ekonomi kreatif.

“Perempuan adalah tiang negara. Tidak ada pembangunan yang berhasil tanpa keterlibatan mereka. Banyak potensi lokal di Polongbangkeng Selatan yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan desa melalui tangan-tangan perempuan,” ujar Syarief.

Dalam kesempatan tersebut, Syarief juga mengingatkan mahasiswa KKN untuk mengambil bagian dalam menggerakkan masyarakat lewat kegiatan sosial berkelanjutan.

Moderasi Beragama untuk Harmoni Keluarga

Sementara itu, Afrizal dari Kementerian Agama menyoroti pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi keharmonisan rumah tangga.

“Nnilai agama mesti dijalankan secara inklusif dan persuasif agar mampu meredam potensi konflik di masyarakat,” ujarnya.

Ketahanan Perempuan Kunci Keseimbangan

Akademisi UIN Alauddin Makassar, Nur Syamsiah Yunus, menggarisbawahi ketahanan perempuan dalam menjaga keseimbangan rumah tangga. Ia menekankan peran ganda perempuan yang kerap dituntut mengurus keluarga sekaligus menopang ekonomi, sehingga membutuhkan dukungan penuh dari laki-laki.

Seminar yang dihadiri warga, beberapa kepala desa dan mahasiswa UINAM ini menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan dan moderasi beragama merupakan dua aspek yang saling melengkapi dalam mewujudkan keluarga harmonis sekaligus desa yang berkemajuan.

*Peserta KKN Angkatan 77 UINAM

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Scroll to Top