Kesaksian Merah Hitam Makassar, 1 Malam 3 Abdi Negara “Harus” Gugur

Salah satu potret usai Kantor DPRD Makassar hangus diamuk massa dalam 1 malam. Foto: makkunrai.com/Alfath

PENULIS: ANDI ALFATH

Makassar – Ibu kota terbesar di kawasan Indonesia Timur, Kota Makassar malam itu Jumat 29 Agustus 2025 didominasi oleh warna merah dan hitam. Merah akan api yang menyala dan membumbung tinggi di langit. Dan hitam akibat asap dan lampu-lampu yang terpaksa dimatikan.

Api dan asap ini berasal dari dua rumah wakil rakyat di mama kota, DPRD Makassar dan DPRD Sulsel. Ini merupakan luapan amarah akan antipati dan provokasi yang ditunjukkan oleh anggota DPR RI, termasuk di dalamnya imbas dari tewasnya Affan Kurniawan (21) seorang driver ojek online yang dilindas oleh mobil rantis Brimob saat unjuk rasa daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Kebakaran hebat yang terjadi di DPRD Makassar menjadi panggung utama. Bagaimana tidak, para anggota dewan bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar termasuk Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin masih berada di dalam gedung saat demonstran mulai membakar habis lokasi itu.

Situasi sudah nampak tak terkendali. Teriakan bubarkan DPR menggema di sepanjang jalan AP Pettarani malam itu. Satpol PP Makassar yang berjaga sudah tak bisa membendung luapan demonstran yang merangsek masuk ke dalam gedung. Ditambah lagi tidak ada polisi yang terlihat membubarkan massa aksi. TNI datang, namun di saat situasi sudah memuncak.

Televisi, sound system, kursi bahkan pagar besi habis dijarah oleh masyarakat yang marah. Malam itu teriakan berubah tangis ketika tiga abdi negara terjebak dalam gedung yang terbakar. Salah satunya Staf dari Anggota DPRD Makassar, Fraksi PDIP Andi Tenri Uji Idris, bernama Sarinawati gugur di usia 26 tahun. Ia meninggal saat dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar.

Pantauan makkunrai.com di lokasi kejadian, para personel Pemadam Kebakaran (damkar) Kota Makassar yang berjibaku memadamkan api dari belakang kantor DPRD Makassar sudah menggotong korban dalam kantung mayat.

Masih dari lokasi kejadian, seorang petugas damkar menemukan sebuah ponsel pintar di tengah puing-puing kebakaran. Ia keluar dan mengangkat ponsel tersebut. Salah satu wanita kemudian mengenali pemilik ponsel tersebut yang ternyata milik fotografer di DPRD Makassar bernama M. Akbar Basri yang karib disapa Abay. Perempuan tersebut dan rekan-rekannya langsung berlinang air mata.

“Punyanya Abay, punyanya Abay itu, kutau sekali wallpaper hapenya,” ujarnya tak bisa menahan tangis.

Korban lainnya yakni Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Masyarakat (Kera) Kecamatan Ujung Tanah, Syaiful Akbar yang nekat melompat dari lantai empat gedung DPRD Makassar. Syaiful dalam kondisi, menghirup asap dan menahan panas. Seolah tak ada pilihan, Ia memilih menyelamatkan diri dengan melompat, walaupun nasib nahas tak terhindarkan.

Wali Kota Makassar Melayat ke Rumah Korban

Keesokan harinya, Munafri Arifuddin, melayat langsung ke rumah para korban. Salah satunya Almarhum Abay. Munafri tiba di rumah duka yang berlokasi di Jalan Balang Baru II, Kecamatan Tamalate, pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 06.45 WITA. Ia didampingi Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Muhammad Roem.

 “Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Makassar, Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya pegawai DPRD dan Pemkot Makassar,” ucapnya.

Kehadiran orang nomor satu di Makassar itu disambut penuh haru keluarga besar almarhum. Dalam kesempatan tersebut, Munafri menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Abay, yang ditemukan meninggal dunia terjebak di dalam gedung DPRD saat api membesar.

Ia menyampaikan bahwa segala hal berkaitan pemakaman hingga takziah almarhum akan dibantu oleh Pemerintah Kota. Munafri juga mengenang almarhum Abay sebagai pribadi yang pernah dekat dengannya sejak awal meniti karier.

“Saya ingat dulu, sejak almarhum bergabung lewat Fraksi Golkar di DPRD. Beliau kemudian dikenal sebagai fotografer di humas DPRD dan fraksi,” kenang Munafri.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya 3 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam peristiwa tragis pembakaran Gedung DPRD Makassar pada aksi demonstrasi tersebut.

“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. ASN yang gugur atas nama Muh. Akbar Basri (Staf DPRD Kota Makassar), Syahrina Wati (Staf DPRD Kota Makassar), dan Syaiful Akbar (Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Ujung Tanah) telah memberikan pengabdian terbaiknya bagi bangsa dan negara,” ujar Menteri PANRB di Jakarta, Sabtu (30/8/2025).

Menteri Rini menegaskan bahwa hak-hak sebagai ASN yang gugur saat menjalankan tugas negara dipastikan akan dipenuhi dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Ia berharap situasi dapat segera kembali kondusif. Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan bersama, baik bagi ASN, masyarakat, maupun aparat di lapangan.

“Saya berharap agar tidak ada lagi korban yang jatuh dalam aksi demonstrasi kali ini, baik dari masyarakat, ASN, maupun aparat,” tutupnya.

67 Mobil dan 15 Motor Hangus
Penampakan kantor DPRD Makassar, 30 Agustus 2024. Foto: makkunrai.com/Alfath

Dari lokasi kantor DPRD Makassar, Salah satu Staf BPBD Makassar, Patarai yang tengah melakukan pemeriksaan mengungkapkan pihaknya tengah mendata dan melakukan kalkulasi kerugian yang ditimbulkan dari aksi tadi malam.

“Kita mendata kendaraan itu dua jenis, mobil dan motor, untuk mobil itu sekitar 67 unit dan motor 15 unit,” tuturnya, Sabtu 30 Agustus 2025.

Mayoritas menurutnya merupakan kendaraan dinas milik anggota dewan dan pejabat Pemkot Makassar. Mengenai kebakaran yang terjadi, Ia melihat masuk kategori berat kelas satu yang ditaksir merugikan negara hingga puluhan bahkan ratusan milyar rupiah.

Daftar Korban “Tragedi 29 Agustus”

A. Korban Meninggal

  1. Sarinawati, Perempuan, 26 tahun – meninggal saat dirujuk ke RS Bhayangkara.
  2. Syaiful Akbar, laki-laki, 43 tahun – meninggal di RS Grestelina.
  3. Muhammad Akbar Basri alias Abay, laki-laki – meninggal di dalam gedung DPRD Makassar.
  4. ⁠Budi Haryadi S, laki-laki, 30 tahun – Meninggal saat dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar. Koma dan mengalami luka akibat melompat dari lantai 4 DPRD Makassar.

B. Korban Luka Berat

  1. Heriyanto, laki-laki, 28 tahun – mengalami luka berat setelah melompat dari lantai 3, dirawat di RS Grestelina.

C. Korban Luka Sedang

  1. Sahabuddin, laki-laki, 45 tahun – mengalami nyeri pinggul akibat melompat dari lantai 2, dirawat di RS Hermina.
  2. Arif Rahman Hakim, laki-laki, 28 tahun – dirawat di RS Grestelina.
  3. Agung Setiawan, laki-laki, 32 tahun – dirawat di RS Hermina.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Scroll to Top