Ruang Berbagi Cinta, PPA-YAI Makassar Bahagiakan Ratusan Anak Yatim di Waterboom Maros

PENULIS: ND

Senyum ratusan anak yatim di wahana Waterboom Maros. Foto: dok PPALC Makassar

Maros — Ada yang berbeda di Waterboom Grand Mall Maros pada Jumat pagi, 11 Juli 2025. Tawa renyah dan jerit kegembiraan ratusan anak yatim menggema di antara percikan air dan pelukan kebahagiaan. Mereka bukan sekadar tamu, mereka adalah bintang dari Muharram Fest 2025/1447 H, sebuah ruang bahagia yang digagas oleh Komunitas PPALC Makassar dan Yayasan Abulyatama Indonesia (YAI).

Dengan mengangkat tema “Membahagiakan Anak-Anak Langit”, kegiatan ini bukan sekadar seremonial tahunan. Ia adalah upaya nyata menghadirkan pelukan bagi mereka yang sering terlewatkan dalam hiruk pikuk kehidupan. Tahun ini menjadi penyelenggaraan kelima Muharram Fest yang digelar dengan suasana yang lebih berbeda.

“Jika tahun-tahun sebelumnya acara berbentuk seremonial dengan pemberian santunan, tahun ini kami desain dengan lebih ceria, dengan niat menyentuh langsung kebahagiaan anak-anak langit di wahana waterboom,” ujar Ketua Panitia Muharram Fest, Andi Amirul Mukminin, Jumat.

Pilihan lokasi di taman bermain air bukanlah kebetulan. Ada pesan kuat di dalamnya: bahwa anak-anak yatim juga berhak tertawa bebas, bermain, dan bahagia.

“Tiap tahun konsep dan tempat berbeda, namun yang menjadi tujuan tetap kebahagiaan anak-anak,” sambung Buyung, sapaan akrabnya.

Dari bermain air, tertawa bersama badut, hingga mendengarkan tausiyah dari Ustaz Muh. Arham, pendiri PPTQ Amanah Ummat — semua dirancang bukan hanya untuk menghibur, tapi juga menguatkan jiwa mereka yang tumbuh dalam kehilangan.

“Sebenarnya, bukan mereka yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan doa-doa anak yatim, inilah yang sering tidak terlihat,” ujarnya jujur.

Rangkaian Muharram Fest akan dilanjutkan di Parepare, menargetkan total 500 anak yang akan merasakan kebahagiaan yang sama. Sebanyak 300 anak hadir di Maros, sisanya menyusul dalam sesi berikutnya.

“300 anak-anak yang puncak acara, dan 200 anak-anak di Parepare, sehingga total target 500 anak dari gelaran ini,” kata Buyung.

Meski penuh semangat, bukan berarti tanpa tantangan. Panitia tetap dihadapkan pada keterbatasan dana dan sumber daya, namun tetap menjunjung keadilan distribusi.

“Namun panitia tetap mengedepankan distribusi yang adil. Sistem seleksi penerima manfaat dilakukan secara bergilir, agar bantuan dapat merata dari tahun ke tahun,” tutup Buyung.

Salah satu momentum paling menyentuh adalah ketika Ahmad (7) dan Arsya (5), dua anak yatim dari Makassar, berbagi kebahagiaannya.

“Senang sekali main di dalam, apalagi ada hadiahnya,” ujar Ahmad dengan mata berbinar.
“Baru kali ini main air bebas di kolam besar, semoga ada lagi begini nanti,” timpal Arsya dengan logat khas Makassar.

Bagi banyak perempuan pendamping, seperti Ummi Hasnah dari Rumah Quran Rabbani Maccini, Muharram Fest adalah oase kebahagiaan di tengah perjuangan mendidik anak-anak dengan cinta dan kesabaran.

“Tahun ini kami mendapat kuota 30 anak, Alhamdulillah sangat senang, pemilihan santunan ini pun dilakukan PPA dengan door to door,” ujar Ummi Hasnah.

“Harapan saya semoga PPA dan YAI tetap istiqomah dalam membahagiakan anak-anak langit, dengan terus menghadirkan acara-acara seperti ini,” lanjutnya penuh harap.

Lebih dari sekadar kegiatan sosial, Muharram Fest adalah cermin cinta kolektif: cinta para ibu pendamping, cinta para relawan, cinta dari masyarakat — yang menyatu untuk mengubah luka menjadi tawa, kehilangan menjadi kekuatan. Hal ini terlihat dari rangkaian acara dimulai dari anak-anak yang bermain di kolam air, dilanjutkan hiburan interaktif dari badut, pembagian ratusan hadiah menarik yang menambah kebahagiaan ratusan anak langit yang hadir.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top