Spiritual Motherhood: Ruang Pulang Para Ibu dan Istri yang Ingin Sembuh dan Terberkahi

Bunda Ambar dalam kelas Spiritual Motherhood, di Hotel Santika Makassar, Ahad (15/6/2025). Foto: dok Makkunrai.com

Suasana hening namun penuh penghayatan memenuhi salah satu ballroom Hotel Santika Makassar, Ahad (15/6/2025). Di sanalah, komunitas dakwah PPALC Makassar menggelar kelas healing spiritual bertajuk Spiritual Motherhood: Being a Blessed Mother.

Training atau kelas healing yang digelar selama satu hari penuh ini, mengajak para peserta — yang mayoritas ibu dan istri — menyelami makna menjadi perempuan yang utuh secara batin, sambil menghadirkan kesadaran baru bahwa menjadi seorang ibu bukan sekadar peran, melainkan jalan menuju keberkahan.

Kelas ini bukan sekadar pembekalan emosional, melainkan juga spiritual. Dalam sesinya, para peserta diajak memahami bahwa rasa sakit bukan selalu hukuman, melainkan bentuk disucikan oleh Allah — shortcut yang diberikan-Nya untuk kembali dalam keadaan bersih.

“Ikhtiar itu tetap dilakukan, tapi hati harus lapang. Sebab yang menyembuhkan bukan sekadar obat, tapi ketenangan hati,” ujar Bunda Ambar, trainer PPA Pusat yang menjadi pemateri dalam kelas yang menyentuh itu.

Topik tentang emosi dan dampaknya pada fisik juga menjadi materi utama. Dalam satu sesi, Bunda Ambar memancing audiense dengan pertanyaan yang terkesan remeh namun membuat para peserta berpikir cukup lama.

“Apakah marah bisa ditahan? Apakah bisa bilang ke diri jangan marah?” ujar pemilik nama lengkap Dwi Fitria Ambarina itu.

Bunda Ambar lantas menyelaraskan kemarahan seperti kotoran yang mesti keluar dari dalam tubuh yang mestinya tidak ditahan namun dikeluarkan.

“Sebab marah yang tertahan bisa memicu migrain. Dan kemarahan yang diluapkan tanpa kontrol bisa memengaruhi kondisi jantung. Marah itu tidak bisa dilarang, tidak bisa diatur kapan datang dan kapan pergi. Yang bisa kita lakukan adalah mengelolanya,” jelas Bunda Ambar yang merupakan trainer PPA institute itu.

Bunda Ambar menekankan pentingnya mengakui emosi, serta menemukan tempat untuk mengekspresikan kemarahan tanpa melukai orang lain, khususnya tanpa melukai keluarga dan anak-anak.

“Kalau marah disimpan, itu bisa menjadi penyakit. Tapi kalau dibuang sembarangan, bisa melukai orang lain. Maka marah harus dikelola — seperti kotoran, buanglah di tempat yang tepat,” ujarnya.

Kelas ini juga membongkar kebiasaan banyak perempuan dalam kehidupan rumah tangga: menumpuk rasa sakit dan menyalahkan diri sendiri.

“Berhenti mengemis cinta manusia. Fokuslah pada Allah. Karena setiap masalah adalah ujian keimanan — sudahkah kita benar-benar berserah kepada Allah di awal?,” ujarnya.

MASALAH ADALAH UJIAN KEIMANAN

Dalam suasana penuh kejujuran dan penerimaan, peserta dibimbing untuk memaknai masalah bukan sebagai beban semata, tapi sebagai jalan untuk lebih dekat kepada-Nya. Ayat-ayat Al-Qur’an dibacakan dengan penuh penekanan, termasuk makna kata “yusraa” (kemudahan) yang Allah janjikan bukan hanya satu, tapi banyak jalan keluar.

“Kalau ada faa dalam Al-Qur’an, itu artinya kepastian. Sehingga janji jalan keluar dari Allah itu pasti ada, masalahnya kita sebagai manusia adalah makhluk peragu,” katanya.

Di akhir sesi, peserta diajak untuk praktik healing secara langsung. Acara Spiritual Motherhood ini menjadi bukti bahwa kelas healing berbasis spiritual bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan batiniah yang nyata — tempat aman untuk menangis, memaafkan, dan kembali menjadi perempuan yang merasa diberkahi.

Sementara itu, Penanggung Jawab PPALC Makassar, Aliah menambahkan, kelas Spiritual Motherhood selalu menjadi sesi yang ditunggu-tunggu para ibu dan perempuan.

“Untuk Makassar sendiri ini sudah kali kelima diadakan, dan antusiasme peserta selalu menjadi bukti bahwa perempuan khususnya para ibu memiliki luka yang perlu dirilis dan disembuhkan, untuk itu PPA Institute menghadirkan kelas healing berbasis spiritual ini,” ujarnya.

Sebagai informasi PPA Institute merupakan lembaga pengembangan diri berbasis spiritual yang bernafaskan nilai-nilai Islam, dengan tagline membumikan Tauhid sebagai solusi hidup.

Setiap bulannya, PPA Institute melalui PPALC Makassar rutin menghadirkan kelas-kelas pengembangan diri, di antaranya Private Class Pola Pertolongan Allah, Mental Block Healing, Menemukan Rasa dalam Shalat, dan lain sebagainya.

PENULIS: ND

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top